Sunday 21 September 2014

ISI METODE DAN ALAT PENDIDIKAN



MAKALAH ILMU PENDIDIKAN
ISI METODE DAN ALAT PENDIDIKAN
Disusun guna memenuhi tugas kuliah Ilmu Pendidikan
Dosen pengampu : Dra. Endang Supartini, M.Pd.


Disusun Oleh  :
Habibie Bagus Sambada
 NIM.  12803244028


PENDIDIKAN AKUNTANSI (B)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2013

KATA PENGANTAR

Pertama, kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya, makalah ini dapat selesai tepat waktu. Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Ilmu Pendidikan yang diampu oleh Ibu Dra. Endang Supartini, M.Pd pada semester dua tahun ajaran 2012/2013, serta sebagai referensi pembelajaran bagi kami sendiri agar lebih mengenal, memahami, dan mengetahui lebih lanjut tentang Isi, Metode, dan Alat Pendidikan.
Semoga makalah yang berjudul Isi, Metode, dan Alat Pendidikan ini dapat memberikan manfaat yang banyak sesuai dengan isi yang dikandung di dalamnya. Tak ada gading yang tak retak, kami menyadari akan kelemahan dan keterbatasan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami menerima semua saran yang membangun untuk ke depannya, dan juga tidak lupa kami meminta maaf apabila terdapat kesalahan penulisan dalam makalah ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
                                                                                          Hormat kami,

Penyusun


BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Pendidikan memiliki peran penting dalam menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis. Pendidikan dari segi kehidupan dirasakan sangat penting bagi perkembangan hidup manusia. Pendidikan sudah merupakan kebutuhan yang mendasar bagi setiap individu. Oleh karena itu pembaharuan dalam pendidikan terus dilakukan  untuk tercapainya kualitas pendidikan yang lebih baik dari sebelumnya. Salah satu dalam   pelaksanaannya,  suatu pendidikan membutuhkan isi, metode dan alat pendidikan. Berbagai upaya peningkatan standar mutu pendidikan sudah menjadi prioritas utama yaitu dengan meningkatkan kualitas isi, metode dan alat pendidikan dalam proses pembelajaran. Penggunaan  isi, metode dan alat pendidikan dalam proses pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang lebih baik.  Peggunaan isi, metode dan alat pendidikan sangat menguntungkan dalam penyampaian pesan kepada penerima.
Dengan kata lain, proses perkembangan pendidikan manusia untuk mancapai hasil yang maksimal harus menggunaan isi, metode dan alat pendidikan.
A.    Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian isi, metode dan alat pendidikan?
2.      Apa saja macam – macam isi, metode dan alat pendidikan?
B.       Tujuan
1.      Mengetahui pengertian isi, metode dan alat pendidikan.
2.      Mengetahui macam – macam isi, metode dan alat pendidikan.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Isi, Metode Dan Alat Pendidikan
Pendidikan dilaksanakan di dalam suatu kesatuan hidup bersama (masyarakat). Sifat sosial manusia menjadi dasar bagi kesatuan hidup bersama itu, dan makna kehidupan manusia ditentukan oleh nilai-nilai hidup (nilai-nilai kemanusiaan) yang mendasari persatuan hidup bersama itu. Tujuan akhir pendidikan ialah anak didik menjadi pribadidewasa susila; pribadi yang memiliki, menghayati dan melaksanakannilai-nilai kemanusiaan dalam hidupnya. Oleh karena itu, Driyarkara menyatakan bahwa pendidikan merupakan pengejaran dan pelaksanaanniali-nilai. Jadi, isi pendidikan ialah tindakan-tindakan yang membawaanak didik mengalami, menghayati nilai-nilai kemanusiaan, sehinggaanak didik membangun nilai-nilai kemanusiaan dalam kepribadiannya.
Metode pendidikan menurut Imam Barnadib adalah suatu sarana untuk menemukan, menguji dan menyusen datayang diperlukan bagi pengembangan disiplin tersebut, maka usaha pengembangan metode itu sendiri merupakan syarat mutlak. Dengan demikian metode pendidikan adalah cara untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan dengan jalan yang sudah ditentukan, dalam metode pendidikan dapat diartikan sebagai cara untuk mencapai tujuan pendidikan sesuai kurikulum yang ditentukan.
Secara umum, alat pendidikan adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Amir Dien Indrakusuma membedakan faktor dan alat pendidikan. Faktor adalah hal atau keadaan yang ikut serta menentukan berhasil tidaknya pendidikan. Sedangkan alat adalah langkah-langkah yang diambil demi kelancaran proses pendidikan.

B.   Macam – Macam Isi Metode Dan Alat Pendidikan
1.      Isi Pendidikan
a.       Pendidikan jasmani dan keterampilan
Pendidikan jasmani dan keterampilan ini mencakup pertumbuhan fisik yang sehat, kelincahan, keterampilan,menggunakan anggota badan berkaitan dengan makanan, minuman, udara segar, istirahat, pakaian, perumahan, seks. Tujuannya agar anak didik menerima, menghargai, merawat dan melatih tubuhnya.
b.      Pendidikan seni (kesenian)
Kegiatan-kegiatan pendidikan yang mengutamakantumbuhnya rasa seni, senang akan keharmonisan, keteraturan dankebutuhan dalam diri anak. Tujuannya agar anak didik mengembangkan rasa keindahan.
c.       Pendidikan intelektual
Kegiatan-kegiatan pendidikan yang mengutamakan realisasikemampuan intelektual anak didik dalam memecahkan masalahkonkrit yang dihadapi sehari-hari. Tujuannya agar anak didik mengembangkan kemampaun berpikir dan cara mengatasi persoalansecara tepat
2.      Macam - Macam Metode Pendidikan
Macam – macam metode pendidikan dapat dilihat dari dua sisi, yaitu metode dari sisi internal materi dan metode dari sisi eksternal materi, yaitu :
a.       Metode Internal Materi
Disini yang dimaksut adalah cara penyampaian bahan materi pelajaran yang efektif agar cepat dipahami oleh peserta didik. Jadi titik tekan metode ini adalah pemahaman materi pendidikan yang meliputi teks ataupun non-teks. Di antara metode-metode tersebut adalah :
1)      Metode Induktif
Metode ini bertujuan untuk membimbing peserta didik untuk mengetahui fakta-fakta dan hukum-hukum umum melalui jalan pengambilan kesimpulan atau induksi. Dalam melaksanakan metode ini pendidik hendaknya memulai dari bagian-bagian yang kecil untuk sampai pada undang-undang umum, pendidik memberi contoh detail yang kecil, kemudian mencoba memandingkan dan menentukan sifat-sifat kesamaan untuk mengambil kesimpulan dan membuat dasar umum yang berlaku terhadap bagian-bagian dan contoh-contoh yang sudah diberikan maupun yang belum diberikan.
2)      Metode Deduktif
Metode ini merupakan kebalikan dari metode induktif, dimana perpindahan menurut metode ini dari yang umum kepada yang khusus, jadi metode ini sangat cocok bila digunakan pada pengajaran sains, dan pelajaran yang mengandung perinsip-perinsip, hukum-hukum, dan fakta-fakta umum yang dibawahnya mengandung masalah-masalah cabang. Metode ini sebagai pelengkap dari metode induktif, maka sebaiknya seorang guru menggabungkan diantara dua metode tersebut.
Metode ini juga telah digunakan oleh para tokoh pendidikan Islam sebelumnya dalam perbincangan dan pembuktian kebenaran pikiran dan kepercayaan terhadap karya-karya mereka, terutama ketika mereka menghubungkan dengan ilmu logika.
3)      Metode Dialog (Diskusi)
Metode ini biasanya dikemas dalam tanya jawab, hal ini dimaksudkan agar peserta didik dapat memahami materi secara lebih mendalam. Metode ini terdapat dalam Al Qur`an surat Al Ankabut ayat 46: “Dan janganlah kamu berdebat denganAhli kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka[1154], dan Katakanlah: “Kami Telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami Hanya kepada-Nya berserah diri”.
Dari ayat diatas dapat dijelaskan bahwa diskusi atau dialog harus dilaksanakan dengan cara yang baik. Cara yang baik ini perlu dirumuskan lebih lanjut, sehingga timbullah etika berdiskusi, misalnya tidak memonopoli pembicaraan, saling menghargai pendapat orang lain, kedewasaan pikiran dan emosi, berpandangan luas dan sebagainya.
b.      Metode Eksternal Materi
Pelaksanaan proses pendidikan tentunya tidak cukup hanya pada pemahaman materi saja, namun yang terpenting dan yang menjadi esensi dari pelaksanaan pendidikan tersebut adalah pendemonstrasian dan transformasi pada kehidupan riil. Maka hal ini yang kami sebut dengan sisi eksternal materi yang sangat urgen dalam pemilihan metode penyampaiannya. Dibawah ini adalah metode yang perlu diperhatikan demi terwujudnya esensialitas pendidikan :
1)      Metode Teladan
Keteladanan merupakan bahan utama dalam pendidikan, karena mendidik bukan sebatas penyampaian materi saja, melainkan membangun karakter dalam setiap jiwa peserta didik, oleh karena itu pendidik mempunyai tanggung jawab yang tinggi terhadap peserta didik mengenai tingkah laku dan perbuatannya yang dapat dibuat contoh dan di ikutinya.
2)      Metode Cerita
Metode cerita atau kisah dianggap efektif dan mempunyai daya tarik yang kuat sesuai dengan sifat alamiah manusia yang menyenangi cerita, oleh karena itu Islam mengeksplorasikan cerita menjadi salah-satu tehnik dalam pendidikan
3)      Metode Pembiasaan
Menjadikan pembiasaan sebagai sebuah metode pendidikan memang sangat tepat, dalam pembiasaan peserta didik tidak dituntut secara serta merta menguasai sebuah materi dan melaksanakannya, memang dalam pemahaman sangat gampang namun dalam pengamalan yang agak sulit untuk terealisasikan, maka dari itu dibutuhkan sebuah proses dalam mencapainya, yaitu, melalui pembisaan.
Disamping macam-macam metode diatas, metode pendidikan juga dapat digolongkan menjadi 3 macam dilihat dari sudut pandang kewajiban dan kegunaannya bagi pendidik, yaitu: pertama, metode yang umum (secara tradisional) dikuasai oleh semua pendidik; kedua metode yang secara khusus dipelajari oleh pendidik; dan yang ketiga, metode yang khusus digunakan untuk menilai pelaksanaan program pendidikan.
v  Metode Umum
Metode ini sudah dikenal dan dikuasai oleh semua pendidik melalui pengalaman dan sudah digunakan tanpa ada pendidikan atau diklat khusus. Metode ini mencakup latihan dan meniru, yaitu, melatih anak didik menguasai tujuan tertentu dengan disertai peniruan. Dalam metode ini pendidik sudah menguasi materi yang akan disampaikan pada peserta didik dan sudah dipraktekkan sendiri
Metode ini digunakan dalam pendidikan di keluarga, lingkungan tetangga, dan juga disekolah dalam rangka pembentukan kebiasaan, pola tingkah laku, keterampilan, sikap, dan keyakinan.
v  Metode yang secara Khusus Dipelajari oleh Pendidik
Pendidik harus mempunyai kematangan dalam metode-metode. Dia harus menguasai ilmu pengajaran untuk menguasai metode-metode mengajar seperti ceramah, diskusi, bermain peran dan sebagainya. Seorang pendidik tidak serta-merta bisa mentransformasikan materi pendidikan dengan baik tanpa menguasai metode-metode khusus, dan dia tidak akan bisa menguasai metode tersebut tanpa adanya spesialisasi sebuah disiplin ilmu, seperti wawancara, studi kasus, dan observasi yang harus dipelajari oleh calon konselor sebagai bimbingan dan konseling.
v  Metode yang Khusus Digunakan untuk Menilai Pelaksanaan Program Pendidikan
Pada umumnya metode ini disebut dengan metode penelitian pendidikan, jadi metode ini digunakan dalam rangka pengembangan dan kemajauan pendidikan, antara lain dari metode ini adalah survei, eksperimen yang menggunakan alat ukur seperti tes, wawancara, observasi, dan sebagainya.
3.      Alat – Alat Pendidikan
Dalam dunia pendidikan terdapat bermacam alat pendidikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan, Ahmad D. Marimba membagi alat pendidikan ke dalam tiga bagian :
a.      Alat-alat yang memberikan perlengkapan berupa kecakapan berbuat dan pengertian hafalan. Alat-alat ini dapat pula disebut alat-alat pembiasaan.
b.      Alat-alat untuk memberi pengertian, membentuk sikap, minat dan cara berfikir.
c.       Alat-alat yang membawa ke arah keheningan batin, kepercayaan dan pengarahan diri sepenuhnya kepada-Nya.
Disamping pembagian di atas, D. Marimba juga membagi alat pendidikan ke dalam dua bagian yaitu :
a.       Ala-alat langsung, yaitu alat-alat bersifat menganjurkan sejalan dengan maksud usaha (alat-alat positif).
b.      Alat-alat tidak langsung, yaitu alat-alat yang bersifat pencegahan dan pembasmian hal-hal yang bertentangan dengan maksud usaha.
Suwarno membedakan alat-alat pendidikan dari beberapa segi berikut :
a.       Alat pendidikan positif dan negatif : positif, jika ditunjukkan agar anak mengerjakan sesuatu yang baik, misalnya : contoh yang baik pembiasaan, perintah, pujian, dan ganjaran. Negatif, jika tujuannya menjaga supaya anak didik jangan mengerjakan sesuatu yang jelek, misalnya : larangan, celaan, peringatan, ancaman, hukuman.
b.      Alat pendidikan preventif dan korektif ; preventif jika maksudnya mencegah anak sebelum anak berbuat sesuatu yang tidak baik. Misalnya, pembiasaan, perintah, pujian, ganjaran. Korektif jika maksudnya memperbaiki karena anak telah melanggar ketertiban atau berbuat sesuatu yang buruk. Misalnya. Celaan, ancaman, hukuman.
c.       Alat pendidikan yang menyenangkan dan yang tidak menyenangkan. Menyenangkan yaitu menimbulkan rasa senang pada anak-anak. Misalnya pengajaran dan pujian. Tidak menyenangkan yaitu yang menimbulkan perasaan tidak senang pada anak-anak. Misalnya, hukuman dan celaan.
Sedangkan AmirDien Indrakusuma membagi alat pendidikan kedalam dua kelompok :
a.       Alat pendidikan preventif ialah alat pendidikan yang bersifat pencegahaan. Tujuannya agar hal-hal yang dapat menghambat atau mengganggu kelancaran proses pendidikan bisa dihindari. Misalnya tata tertib, anjuran dan perintah, larangan dan paksaan.
b.      Alat pendidikan representatif (kuratif dan kerektif), ialah alat pendidikan yang bersifat penyadaran agar anak kembali kepada hal-hal yang benar, baik dan tertib. Misalnya, pemberitahuan, teguran, hukuman dan ganjaran.
Madyo Ekosusilo, mengelompokkan alat pendidikan menjadi dua kelompok yaitu :
a.       Alat pendidikan yang bersifat material, yaitu alat-alat pendidikan yang berupa benda-benda nyata untuk memperlancar pencapaian tujuan pendidikan. Misalnya, papan tulis, OHP dan lain-lain.
b.      Alat pendidikan yang bersifat non material, yaitu alat-alat pendidikan yang berupa keadaan atau dilakukan dengan sengaja sebagai sarana dalam kegiatan pendidikan.
Dalam memilih alat pendidikan manakah yang baik dan sesuai, haruslah memperhatikan empat syarat yang berikut :
a.       Tujuan apakah yang hendak dicapai dengan alat itu,
b.      Siapa (pendidik) yang menggunakan alat itu,
c.       Anak (si terdidik) yang mana yang dikenai alat itu,
d.      Bagaimana menggunakan alat itu,
Alat-alat pendidikan yang sangat penting ialah :
a.       Pembiasaan dan pengawasan
b.      Perintah dan larangan
c.       Ganjaran dan hukuman.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Alat pendidikan adalah langkah-langkah yang diambil demi kelancaran proses pelaksanaan pendidikan. jadi alat pendidikan itu berupa usaha dan perbuatan yang secara konkrit dan tegas dilaksanakan, guna menjaga agar proses pendidikan bisa berjalan dengan lancar dan berhasil. Namun secara umum, alat pendidikan adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat-alat pendidikan dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu :
1.      Alat pendidikan preventif
2.      Alat pendidikan represif
B.     Saran
Melihat kenyataan bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan yang maksimal diperlukan sebuah hubungan timbal balik yang kuat, maka diperlukan sebuah koordinasi antar lingkungan pendidikan. Setelah Penulis dapat menyelesaikan makalah ini, kami harapkan saran dan kritik Ibu Dosen dan rekan-rekan sekalian demi kesempurnaan makalah ini. Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi yang membaca. Amien.




DAFTAR PUSTAKA
Syswoyo,Dwi dkk.,2007.Ilmu Pendidikan.unypress:Yogyakarta



No comments:

Post a Comment