MAKALAH ILMU PENDIDIKAN
ISI METODE DAN ALAT PENDIDIKAN
Disusun
guna memenuhi tugas kuliah Ilmu Pendidikan
Dosen
pengampu : Dra. Endang Supartini, M.Pd.
Disusun
Oleh :
Habibie Bagus Sambada
NIM. 12803244028
PENDIDIKAN AKUNTANSI (B)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2013
KATA PENGANTAR
Pertama,
kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya, makalah ini dapat selesai tepat waktu. Adapun tujuan pembuatan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Ilmu Pendidikan yang
diampu oleh Ibu Dra. Endang Supartini, M.Pd pada semester dua tahun ajaran
2012/2013, serta sebagai referensi pembelajaran bagi kami sendiri agar lebih
mengenal, memahami, dan mengetahui lebih lanjut tentang Isi, Metode, dan Alat
Pendidikan.
Semoga
makalah yang berjudul Isi, Metode, dan Alat Pendidikan ini dapat memberikan
manfaat yang banyak sesuai dengan isi yang dikandung di dalamnya. Tak ada
gading yang tak retak, kami menyadari akan kelemahan dan keterbatasan kemampuan
yang kami miliki. Oleh karena itu, kami menerima semua saran yang membangun
untuk ke depannya, dan juga tidak lupa kami meminta maaf apabila terdapat
kesalahan penulisan dalam makalah ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Hormat
kami,
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pendidikan memiliki
peran penting dalam menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka, dan
demokratis. Pendidikan dari segi kehidupan dirasakan sangat penting bagi
perkembangan hidup manusia. Pendidikan sudah merupakan kebutuhan yang mendasar
bagi setiap individu. Oleh karena itu pembaharuan dalam pendidikan terus
dilakukan untuk tercapainya kualitas
pendidikan yang lebih baik dari sebelumnya. Salah satu
dalam pelaksanaannya, suatu pendidikan membutuhkan
isi, metode dan alat pendidikan. Berbagai upaya peningkatan standar mutu
pendidikan sudah menjadi prioritas utama yaitu dengan meningkatkan kualitas
isi, metode dan alat pendidikan dalam proses pembelajaran. Penggunaan isi, metode dan alat
pendidikan dalam proses pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa
sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang lebih baik. Peggunaan isi, metode dan alat pendidikan
sangat menguntungkan dalam penyampaian pesan kepada penerima.
Dengan kata
lain, proses perkembangan pendidikan manusia untuk mancapai hasil yang maksimal
harus menggunaan isi, metode dan alat pendidikan.
A.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian isi, metode dan alat pendidikan?
2.
Apa saja macam – macam isi, metode dan alat
pendidikan?
B. Tujuan
1.
Mengetahui pengertian isi, metode dan alat pendidikan.
2.
Mengetahui macam – macam isi, metode dan alat
pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Isi, Metode Dan Alat Pendidikan
Pendidikan dilaksanakan di dalam suatu kesatuan
hidup bersama (masyarakat). Sifat sosial manusia menjadi dasar bagi
kesatuan hidup bersama itu, dan makna
kehidupan manusia ditentukan oleh nilai-nilai hidup (nilai-nilai
kemanusiaan) yang mendasari persatuan hidup bersama itu. Tujuan akhir
pendidikan ialah anak didik menjadi pribadidewasa susila; pribadi yang
memiliki, menghayati dan melaksanakannilai-nilai kemanusiaan dalam hidupnya.
Oleh karena itu, Driyarkara menyatakan bahwa pendidikan merupakan pengejaran
dan pelaksanaanniali-nilai. Jadi, isi pendidikan ialah tindakan-tindakan yang
membawaanak didik mengalami, menghayati
nilai-nilai kemanusiaan, sehinggaanak didik membangun nilai-nilai
kemanusiaan dalam kepribadiannya.
Metode pendidikan
menurut Imam Barnadib adalah suatu sarana untuk menemukan, menguji dan menyusen
datayang diperlukan bagi pengembangan disiplin tersebut, maka usaha pengembangan
metode itu sendiri merupakan syarat mutlak. Dengan demikian metode pendidikan
adalah cara untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan dengan jalan yang sudah
ditentukan, dalam metode pendidikan dapat diartikan sebagai cara untuk mencapai
tujuan pendidikan sesuai kurikulum yang ditentukan.
Secara umum,
alat pendidikan adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan
pendidikan. Amir Dien Indrakusuma membedakan faktor dan alat pendidikan. Faktor
adalah hal atau keadaan yang ikut serta menentukan berhasil tidaknya
pendidikan. Sedangkan alat adalah langkah-langkah yang diambil demi kelancaran
proses pendidikan.
B. Macam –
Macam Isi Metode Dan Alat Pendidikan
1. Isi Pendidikan
a.
Pendidikan jasmani dan keterampilan
Pendidikan jasmani dan keterampilan ini mencakup pertumbuhan fisik
yang sehat, kelincahan, keterampilan,menggunakan anggota badan berkaitan dengan
makanan, minuman, udara segar, istirahat, pakaian, perumahan, seks. Tujuannya
agar anak didik menerima, menghargai, merawat dan melatih tubuhnya.
b.
Pendidikan seni (kesenian)
Kegiatan-kegiatan pendidikan yang mengutamakantumbuhnya rasa seni, senang
akan keharmonisan, keteraturan dankebutuhan dalam diri anak. Tujuannya agar
anak didik mengembangkan rasa keindahan.
c.
Pendidikan intelektual
Kegiatan-kegiatan pendidikan yang mengutamakan realisasikemampuan
intelektual anak didik dalam memecahkan masalahkonkrit yang dihadapi
sehari-hari. Tujuannya agar anak didik mengembangkan kemampaun berpikir
dan cara mengatasi persoalansecara tepat
2.
Macam
- Macam Metode Pendidikan
Macam – macam metode pendidikan dapat dilihat dari
dua sisi, yaitu metode dari sisi internal materi dan metode dari sisi eksternal
materi, yaitu :
a. Metode Internal Materi
Disini yang dimaksut adalah cara
penyampaian bahan materi pelajaran yang efektif agar cepat dipahami oleh
peserta didik. Jadi titik tekan metode ini adalah pemahaman materi pendidikan
yang meliputi teks ataupun non-teks. Di antara metode-metode tersebut adalah :
1) Metode
Induktif
Metode ini bertujuan untuk membimbing
peserta didik untuk mengetahui fakta-fakta dan hukum-hukum umum melalui jalan
pengambilan kesimpulan atau induksi. Dalam melaksanakan metode ini pendidik
hendaknya memulai dari bagian-bagian yang kecil untuk sampai pada undang-undang
umum, pendidik memberi contoh detail yang kecil, kemudian mencoba memandingkan
dan menentukan sifat-sifat kesamaan untuk mengambil kesimpulan dan membuat
dasar umum yang berlaku terhadap bagian-bagian dan contoh-contoh yang sudah
diberikan maupun yang belum diberikan.
2) Metode
Deduktif
Metode ini merupakan kebalikan dari
metode induktif, dimana perpindahan menurut metode ini dari yang umum kepada
yang khusus, jadi metode ini sangat cocok bila digunakan pada pengajaran sains,
dan pelajaran yang mengandung perinsip-perinsip, hukum-hukum, dan fakta-fakta
umum yang dibawahnya mengandung masalah-masalah cabang. Metode ini sebagai
pelengkap dari metode induktif, maka sebaiknya seorang guru menggabungkan
diantara dua metode tersebut.
Metode ini juga telah digunakan oleh
para tokoh pendidikan Islam sebelumnya dalam perbincangan dan pembuktian
kebenaran pikiran dan kepercayaan terhadap karya-karya mereka, terutama ketika
mereka menghubungkan dengan ilmu logika.
3) Metode
Dialog (Diskusi)
Metode ini biasanya dikemas dalam tanya
jawab, hal ini dimaksudkan agar peserta didik dapat memahami materi secara
lebih mendalam. Metode ini terdapat dalam Al Qur`an surat Al Ankabut ayat 46:
“Dan janganlah kamu berdebat denganAhli kitab, melainkan dengan cara yang
paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka[1154], dan
Katakanlah: “Kami Telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada
kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami
Hanya kepada-Nya berserah diri”.
Dari ayat diatas dapat dijelaskan bahwa
diskusi atau dialog harus dilaksanakan dengan cara yang baik. Cara yang baik
ini perlu dirumuskan lebih lanjut, sehingga timbullah etika berdiskusi,
misalnya tidak memonopoli pembicaraan, saling menghargai pendapat orang lain,
kedewasaan pikiran dan emosi, berpandangan luas dan sebagainya.
b. Metode Eksternal Materi
Pelaksanaan proses pendidikan tentunya
tidak cukup hanya pada pemahaman materi saja, namun yang terpenting dan yang
menjadi esensi dari pelaksanaan pendidikan tersebut adalah pendemonstrasian dan
transformasi pada kehidupan riil. Maka hal ini yang kami sebut dengan sisi
eksternal materi yang sangat urgen dalam pemilihan metode penyampaiannya. Dibawah
ini adalah metode yang perlu diperhatikan demi terwujudnya esensialitas
pendidikan :
1) Metode
Teladan
Keteladanan merupakan bahan utama dalam
pendidikan, karena mendidik bukan sebatas penyampaian materi saja, melainkan
membangun karakter dalam setiap jiwa peserta didik, oleh karena itu pendidik
mempunyai tanggung jawab yang tinggi terhadap peserta didik mengenai tingkah
laku dan perbuatannya yang dapat dibuat contoh dan di ikutinya.
2) Metode
Cerita
Metode cerita atau kisah dianggap
efektif dan mempunyai daya tarik yang kuat sesuai dengan sifat alamiah manusia
yang menyenangi cerita, oleh karena itu Islam mengeksplorasikan cerita menjadi
salah-satu tehnik dalam pendidikan
3) Metode
Pembiasaan
Menjadikan pembiasaan sebagai sebuah
metode pendidikan memang sangat tepat, dalam pembiasaan peserta didik tidak
dituntut secara serta merta menguasai sebuah materi dan melaksanakannya, memang
dalam pemahaman sangat gampang namun dalam pengamalan yang agak sulit untuk
terealisasikan, maka dari itu dibutuhkan sebuah proses dalam mencapainya,
yaitu, melalui pembisaan.
Disamping macam-macam metode diatas,
metode pendidikan juga dapat digolongkan menjadi 3 macam dilihat dari sudut
pandang kewajiban dan kegunaannya bagi pendidik, yaitu: pertama, metode yang
umum (secara tradisional) dikuasai oleh semua pendidik; kedua metode yang
secara khusus dipelajari oleh pendidik; dan yang ketiga, metode yang khusus
digunakan untuk menilai pelaksanaan program pendidikan.
v Metode
Umum
Metode ini sudah dikenal dan dikuasai
oleh semua pendidik melalui pengalaman dan sudah digunakan tanpa ada pendidikan
atau diklat khusus. Metode ini mencakup latihan dan meniru, yaitu, melatih anak
didik menguasai tujuan tertentu dengan disertai peniruan. Dalam metode ini
pendidik sudah menguasi materi yang akan disampaikan pada peserta didik dan
sudah dipraktekkan sendiri
Metode ini digunakan dalam pendidikan di
keluarga, lingkungan tetangga, dan juga disekolah dalam rangka pembentukan
kebiasaan, pola tingkah laku, keterampilan, sikap, dan keyakinan.
v Metode
yang secara Khusus Dipelajari oleh Pendidik
Pendidik harus mempunyai kematangan
dalam metode-metode. Dia harus menguasai ilmu pengajaran untuk menguasai
metode-metode mengajar seperti ceramah, diskusi, bermain peran dan sebagainya. Seorang
pendidik tidak serta-merta bisa mentransformasikan materi pendidikan dengan
baik tanpa menguasai metode-metode khusus, dan dia tidak akan bisa menguasai
metode tersebut tanpa adanya spesialisasi sebuah disiplin ilmu, seperti
wawancara, studi kasus, dan observasi yang harus dipelajari oleh calon konselor
sebagai bimbingan dan konseling.
v Metode
yang Khusus Digunakan untuk Menilai Pelaksanaan Program Pendidikan
Pada umumnya metode ini disebut dengan
metode penelitian pendidikan, jadi metode ini digunakan dalam rangka
pengembangan dan kemajauan pendidikan, antara lain dari metode ini adalah
survei, eksperimen yang menggunakan alat ukur seperti tes, wawancara,
observasi, dan sebagainya.
3.
Alat
– Alat Pendidikan
Dalam dunia pendidikan terdapat
bermacam alat pendidikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan, Ahmad D. Marimba
membagi alat pendidikan ke dalam tiga bagian :
a.
Alat-alat yang memberikan
perlengkapan berupa kecakapan berbuat dan pengertian hafalan. Alat-alat ini
dapat pula disebut alat-alat pembiasaan.
b.
Alat-alat untuk
memberi pengertian, membentuk sikap, minat dan cara berfikir.
c.
Alat-alat yang
membawa ke arah keheningan batin, kepercayaan dan pengarahan diri sepenuhnya
kepada-Nya.
Disamping pembagian di atas, D. Marimba juga membagi alat pendidikan ke
dalam dua bagian yaitu :
a.
Ala-alat
langsung, yaitu alat-alat bersifat menganjurkan sejalan dengan maksud usaha
(alat-alat positif).
b.
Alat-alat tidak
langsung, yaitu alat-alat yang bersifat pencegahan dan pembasmian hal-hal yang
bertentangan dengan maksud usaha.
Suwarno membedakan alat-alat pendidikan dari beberapa segi berikut :
a.
Alat pendidikan
positif dan negatif : positif, jika ditunjukkan agar anak mengerjakan sesuatu
yang baik, misalnya : contoh yang baik pembiasaan, perintah, pujian, dan
ganjaran. Negatif, jika tujuannya menjaga supaya anak didik jangan mengerjakan
sesuatu yang jelek, misalnya : larangan, celaan, peringatan, ancaman, hukuman.
b.
Alat pendidikan
preventif dan korektif ; preventif jika maksudnya mencegah anak sebelum anak
berbuat sesuatu yang tidak baik. Misalnya, pembiasaan, perintah, pujian,
ganjaran. Korektif jika maksudnya memperbaiki karena anak telah melanggar ketertiban
atau berbuat sesuatu yang buruk. Misalnya. Celaan, ancaman, hukuman.
c.
Alat pendidikan yang menyenangkan dan yang tidak
menyenangkan. Menyenangkan yaitu menimbulkan
rasa senang pada anak-anak. Misalnya pengajaran dan pujian. Tidak menyenangkan
yaitu yang menimbulkan perasaan tidak senang pada anak-anak. Misalnya, hukuman
dan celaan.
Sedangkan AmirDien Indrakusuma membagi alat pendidikan kedalam dua kelompok
:
a.
Alat pendidikan
preventif ialah alat pendidikan yang bersifat pencegahaan. Tujuannya agar hal-hal
yang dapat menghambat atau mengganggu kelancaran proses pendidikan bisa
dihindari. Misalnya tata tertib, anjuran dan perintah, larangan dan paksaan.
b.
Alat pendidikan
representatif (kuratif dan kerektif), ialah alat pendidikan yang bersifat
penyadaran agar anak kembali kepada hal-hal yang benar, baik dan tertib.
Misalnya, pemberitahuan, teguran, hukuman dan ganjaran.
Madyo Ekosusilo, mengelompokkan alat pendidikan menjadi dua kelompok yaitu
:
a.
Alat pendidikan
yang bersifat material, yaitu alat-alat pendidikan yang berupa benda-benda
nyata untuk memperlancar pencapaian tujuan pendidikan. Misalnya, papan tulis,
OHP dan lain-lain.
b.
Alat pendidikan
yang bersifat non material, yaitu alat-alat pendidikan yang berupa keadaan atau
dilakukan dengan sengaja sebagai sarana dalam kegiatan pendidikan.
Dalam memilih alat pendidikan manakah yang baik dan sesuai, haruslah
memperhatikan empat syarat yang berikut :
a.
Tujuan apakah
yang hendak dicapai dengan alat itu,
b.
Siapa
(pendidik) yang menggunakan alat itu,
c.
Anak (si terdidik)
yang mana yang dikenai alat itu,
d.
Bagaimana
menggunakan alat itu,
Alat-alat pendidikan yang sangat penting ialah :
a.
Pembiasaan dan
pengawasan
b.
Perintah dan
larangan
c.
Ganjaran dan
hukuman.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Alat pendidikan adalah langkah-langkah yang
diambil demi kelancaran proses pelaksanaan pendidikan. jadi alat pendidikan itu
berupa usaha dan perbuatan yang secara konkrit dan tegas
dilaksanakan, guna menjaga agar proses pendidikan bisa berjalan dengan lancar
dan berhasil. Namun secara umum, alat pendidikan adalah segala sesuatu yang
digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat-alat pendidikan dapat dibedakan
menjadi dua golongan, yaitu :
1.
Alat pendidikan preventif
2.
Alat pendidikan represif
B.
Saran
Melihat
kenyataan bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan yang maksimal diperlukan
sebuah hubungan timbal balik yang kuat, maka diperlukan sebuah koordinasi antar
lingkungan pendidikan. Setelah
Penulis dapat menyelesaikan makalah ini, kami harapkan saran dan kritik Ibu Dosen
dan rekan-rekan sekalian demi kesempurnaan makalah ini. Dan semoga makalah ini
bermanfaat bagi yang membaca. Amien.
DAFTAR PUSTAKA
Syswoyo,Dwi dkk.,2007.Ilmu
Pendidikan.unypress:Yogyakarta
No comments:
Post a Comment