TUGAS KELOMPOK
MANAJEMEN PENGANTAR
(PEMBUATAN KEPUTUSAN)
Disusun oleh:
Deashara Ayrien Hayuwari
12803244014
Ella Coraima Dewi 12803244016
Habibie Bagus Sambadi 12803244018
FAKULTAS EKONOMI
PENDIDIKAN AKUNTANSI (B1)
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012
PEMBUATAN KEPUTUSAN
1. Pengertian
Pembuatan
keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer, kegiatan ini memainkan peranan
penting terutama saat manajer melaksanakan fungsi perencanaan. Dalam proses
perencanaan manajer memutuskan tujuan-tujuan organisasi yang akan dicapai,
sumber daya yang digunakan dan siapa yang akan melaksanakan setiap tuas yang
dibutuhkan.
Pembuatan
keputusan (decision making) menggambarkan proses serangkaian kegiatan yang
menyelesaikan suatu masalah tertentu. Dalam hal ini akan dibahas proses
pembuatan keputusan manajerial yang efektif, dengan menekan pembuatan keputusan
formal, dengan analisa perencanaan dan pembuatan keputusan yang dilengkapi
dengan pembahasan beberapa metode kuantitatif yang dapat digunakan untuk
meningkatkan efektivitas pembuatan keputusan.
2. Tipe keputusan
Seorang manajer akan membuat
keputusan yang berbeda-beda sesuai perbedaan kondisi dan situasi. Salah satu
metode pengklasifikasian keputusan yang banyak digunakan adalah menentukan
apakah keputusan itu diprogram atau tidak? Suatu keputusan dapat dibedakan
antara keputusan yang dibuat dibawah kondisi kepastian dan ketidakpastian serta
resiko.
Keputusan-keputusan yang diprogram (programmed
decisions) adalah keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan atau prosedur.
Misalnya manajer tidak perlu memikirkan penetapan gaji karyawan baru, karena
organisasi pada umumnya mempunyai skala gaji untuk semua posisi, manajer juga
tidak perlu memikirkan masalah harian yang akan dihadapi karena prosedur untuk
enangani maalah rutin telah tersedia.
Keputusan-keputusan
yang tidak di program (non programmed decisions) adalah keputusan yang
berkenaan dengan masalah-masalah khussus khas atau tidak biasa. Masalah yang
memerlukan keputusan-keputusan yang tidak di program antara lain: cara
pengalokasian smberdaya organisasi, penanganan lini produk yang jatuh dipasaran
atau cara perbaikan hubungan masyarakat. Semakin tinggi kedudukan dalam
hierarki oranisasi dibutuhkan kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan yang
tidak diprogram.
Keputusan-keputusan
dengan kepastian, resiko dan ketidak pastian seorang manajer membuat keputusan
adalah bagi kegiatan yang akan dilaksanakan dan tujuan yang akan dicapai di
waktu yang akan datang. Pembuatan keputusan ini menyangkut berbagai aspek yang tidak
dapat diketahui dan sulit diperkirakan seperti, reaksi pesaing tertentu atau
tingkat inflansi tiga tahun mendatang.
Dalam
kondisi kepastian (certainty), manajer mengetahui apa yang akan terjadi di
waktu yang akan datang, karena terjadi informasi yang akurat, terpercaya dan
dapat diukur sebagai dasar keputusan. Dalam
kondisi resiko (risk), manajer mengetahui besarnya probabilitas disetiap
kemungkinan hasil, tetapi informasi lengkap tidak tersedia. Sedang kondisi
ketidak pastian (uncertanty), manajer tidak mengetahui probabilitas bahkan
mungkin tidak mengetahui kemungkinan hasil-hasil. Kondisi-kondisi ketidak
pastian umumnya menyangkut keputusan kritis dan paling menarik.
3. Proses pembuatan keputusan
Manajer harus membuat keputusan
dengan metode informal untuk memberikan pedoman bagi mereka contohnya, manajer
dapat menggantungkan pada tradisi dan membuat keputusan yang sama seperti yang
dibuat untuk masalah atau kesempatan serupa di waktu yang lalu. Manajer juga
dapat menarik wewenangnya dan membuat keputusan berdasarnasihat dari seorang
ahli (manajer atasannya). Akhirnya dapat menggunakan pemikiran a priorit yaitu,
mereka membuat anggapan ahwa menyelesaikan masalah yang paling logik dan jelas
adalah yang paling benar.
Seorang manajer dalam membuat
keputusan menggunakan pendekatan rasional intelektual dan sistematik. Hal ini
akan lebih berhasil dinding para manajer yang menggunakan pendekatan informal.
Proses dasar pembuatan keputusan rasional mencakup identifikasi dan diagnosa
masalah, pengumpulan dan analisa data yang relevan, pengembangan
alternatif,penilian, pemilihan, implementasi keputusan dan evaluasi terhadap
hasil-hasil.
4.
Pohon
keputusan dan pembuatan keputusan
Pohon
keputusan (decision tree) dikembangkan untuk membantu manajer membiuat
keputusan yang melibatkan peristiwa peristiwa ketidakpastian. Pohon keputusan
merupakan alat yang mengambarkan grafik kegiatan yang dapat diambil dan
hubungan kegiatan kegiatan dengan peristiwa yang akan datang. Penggunaan pohon
keputusan dapat mengurangi kekacauan potensial dalam suatu masalah kompleks dan
memungkinkan manajer menganalisa masalah secara rasional. Pohon keputusan juga
dapat membantu manajer mempertimbangkan keputusan keputusan mereka dengan cara
yang logik dan lebih memperhatikan perkiraan hasil hasil dari keputusan mereka.
5.
Keterlibatan
bawahan dalam pembuatan keputusan
Dalam
pembuatan keputusan keterlibatan bawahan sangat penting dilakukan baik secara
formal (kelompok) maupun nonformal. Dalam pembuatan keputusan kelompok manajer
merasa keputusan yang dibuat kelompok lebih efektif karena mereka memaksimumkan
pengetahuan yang lain. Kebaikan dan kelemahan pembuatan keputusan kelompok,
antara lain :
1. Kebaikan
:
a. Dalam
pengembangan tujuan kelompok memberikan jumlah pengetahuan yang lebih besar.
b. Dalam
pengembangan alternatif usaha individual para anggota kelompok dapat
memungkinkan pencarian lebih luas dalam berbagai bidang ungsional organisasi.
2. Kelemahan:
a.
Berdasarkan pertimbangan nilai dari
waktu, sebagaisalah satu sumber daya organisasi, keputusan kelompok sangat
memakan biaya.
b.
Pembuatan keputusan kelompok adalah
tidak efisien bila keputusan harus dubuat dengan cepat.
Karakteristik
berbagai situasi keputusan
Perihal keterlibatan para bawahan dalam pembuatan
keputusan telah dipelajari beberapa teoritisi dan konsultan. Dua peneliti,
vroom dan Yetton telah mengembangkan suatu pendekatan pohon keputusan (decision
tree approach) untuk mengidentifikasi gaya keputusan optimum tertentu yang
sesuai dengan situasi tertentu. Karakteristik pokok suatu situasi keputusan
yang dikemukakan oleh Vroom dan Yeton adalah sebagai berikut :
1. Adakah
persyaratan kualitas dimana suatu penyelesaian llebih rasional dibanding yang
lain?
2. Apakah
manajer mempunyai informasi cukup untuk membuat keputusan yang berkualitas
tinggi?
3. Apakah
situasi keputusan terstruktur ?
4. Apakah
penerimaan keputusan para bawahan merupakan faktor kritis implomentasi efektif
keputusan?
5. Adakah
kepastian yang layak bahwa keputusan akan diterima para bawahan bila manajer
membuat keputusan sendiri?
6. Apakah
para bawahan manajer menyebarkan tujuan organisasiuntuk dicapai bila masalah
dipecahkan?
7.
Apakah penyelesaian yang disukai akan
menyebabkan konflik diantara para bawahan.
Gaya
Pembuatan Keputusan
Ada lima gaya yang paling umum, yaitu:
A. manajer
membuat keputusan sendiri, dengan informasi yang ada pada waktu tertentu.
B. Manajer
mendapat informasi yang diperlukan dari para bawahan kemudian menentukan
keputusan yang sesuai.
C. Manajer
membicarakan masalah dengan para bawahan secara individual dan mengumpulkan
gagasan-gagasaan dan dan saran-saran tanpa mengikut sertakan bawahan dalam satu
kelompok.
D. Manajer
membicarakan situasi masalah dengan para
bawahan dan mengumpulkan gagasan-gagasan dan saran-saran mereka dalam suatu
kelompok.
E. Manajer
membicarakan situasi keputusan dengan para bawahan sebagai suatu kelompok dan
kelompok menyusun dan memiliki alternatif-alternatif.
2. Metoda-Metoda Kuantitatif Dalam
Pembuatan Keputusan
Dalam perencanaan pembuatan
keputusan manajer tidak dapat hanya menggantungkan pada intuisinya saja, tetapi
mereka memerlukan bantuan berbagai teknik dan peralatan kuantitatif. Berbagai
teknik dan peralatan kuantitatif telah dikembangkan lebih dari 40 tahun yang
lalu, dan dikenal sebagai teknik-teknik “managemen science” dan “operation
reasearch”, selanjutnya digunakan dengan istilah riset operasi (operations
research).
Riset operasi bermaksud untuk
menggambarkan,memahami dan memperkirakan atau meramal berbagai sistem yang
kompleks dari kehidupan manusia dan peralatan. Tujuan riset operasi itu sendiri
adalah untuk menyediakan informasi yang akurat sebagai dasar pembuatan
keputusan. Teknik-teknik ilmiah dan matematik juga digunakan untuk membangun
model-model yang meramal perubahan-perubahan dalam lingkungan, memperkirakan
hasil-hasil kegiatan, dan mengevaluasi hasil-hasil. Pemilihan dan penerapan
teknik bukanlah hal yang mudah, oleh karena itu manajer harus cukup menguasai
riset operasi untuk dapat memilih pendekatan yang tepat bagi organisasinya atau
mengkomunikasikannya dengan staf profesional.
Ciri-ciri riset operasi:
1. Terpusat
pada pembuatan keputusan.
2. Penggunaan
metode ilmiah.
3. Penggunaan
model matematik.
4. Efektivitas
ekonomis.
5. Bergantung
pada komputer.
6. Pendekatan
tim.
7.
Orintasi sistem.
Tahap-tahap pendekatan riset operasi:
1. Diagnosa
atau identifikasi masalah.
2. Perumusan
masalah.
3. Pembuatan
model.
4. Analisa
model.
5. Implementasi
penemuan.
8. Berbagai model dan Teknik Riset
Operasi
Para ahli manajemen menggunakan
model matematik dalam proyek riset
operasi. Model ini digunakan karena dapat diubah-ubah dengan biaya yang murah
dan dengan ketepatannya.model matematik mensyaratkan bahwa semua elemen-elemen
penting dan hubungan sebab akibat suatu masalah ditentukan. Dalam pengembangan riset
operasi harus mencerminkan kenyataan, agar dapat menghasilakan kesimpulan yang
tepat (tidak salah atu menyimpang).
Ada
sejumlah model yang digunakan dalam riset operasi, pembedaan yang dibuat adalah
model normatif dan model deskriptif. Model normatif menggambarkan apa yang seharusnya dilakukan,
menyajikan kepada manajer penyelesaian terbaik. Model deskriptif menggambarkan segala sesuatu sebagaimana adanya.
Memberi informasi yang dibutuhkan manajer untuk membuat keputusan dan tidak
menawarkan penyelesaian masalah, tetapi saran apabila terjadi perubahan
variabel-variabel masalah.
Program
linear (linear programing) yaitu suatu peralatan riset operasi yang digunakan
untuk memecahkan masalah dengan jawaban yang terbaik dari serangkaian
alternatif. Model program linier termasuk model normatif, karena mencari
penyelesaian optimum. Model ini dapat diterapkan dalam berbagai operasi bisnis
dan industri untuk mendapatkan nilai maksimum, misalnya penetapan keluaran
mesin maksimum dancampuran produk terbaik.
Teori antrian merupakan garis
tunggu untuk dilayani. Teori ini dikembangkan untuk membantu para manajer dalam
memutuskan berapa panjang garis tunggu yang dapat ditrima. Teori antrian memungkinkan pembuatan suatu keputusan yang akan
menyeimbangkan total biaya yang timbul karena individu harus menunggu untuk
dilayani. Teori antrian ini merupakan peralatan (sistem) pengelolaan yang
menguntungkan bagi organisasi yang mempunyai masalah-masalah garis tunggu.
Analisa network yaitu suatu
peralatan manajerial yang dikembangkan untuk membantu manajemen dalam
perencanaan, pengawasan dan penjadwalan proyek-proyek yang relatif kompleks dan
tidak rutin. Ada dua jenis model network yang terkenal yaitu PERT (Program
Evaluation and Review Technique) dan CPM (Critical Path Method). PERT banyak
digunakan untuk merencanakan dan mengawasi program-program penelitian dan
pengembangan, sedangkan CPM biasanya digunakan dalam proyek-proyek kontruksi.
Teori permainan (game theory) yaitu
suatu pendekatan matematik untuk membuat model persaingan antar pihak-pihak
yang berkepntingan. Dikembangkan untuk menganalisa proses pembutan keputusan
dalam berbagai situasi yang melibatkan konflik. Teori permainan membantu para
manajer yang sedang bersaing dalam pengembanganstrategi yang akan memberikan
kombinasi manfaat tinggi dengan biaya
yang rendah. Teori permainan ini baru dikembangkan untuk masalah yang sederhana
dalam perencanaan dan strategi, tetapi belum dikembangkan sebagai pedoman kuat
bagi semua masalah.
Model rantai markov (markov chains)
adalah suatu teknik matematik yang berguna untuk pembuatan model berbagai
sistem dan proses bisnis. Model ini
digunakan untuk memperkirakan perubahan-perubahan di waktu yang akan datang
dalam berbagai variabel dinamik berdasarkan perubahan-perubahan di waktu yang
lalu. Ini memungkinkan para manajer menganalisa kejadian-kejadian secara
matematik yang terjadi dalam waktu yang berurutan.
Programasi dinamik (dynamic
programming) merupakan sekumpulan teknik programasi matematik yang digunakan
untuk membuat keputusan yang bertingkat-tingkat (multistage). Tujuan dari
programasi dinamik adalah untuk mengoptimumkan (maksimum atau minimum) dari
keseluruhan keputusan-keputusan yang berurutan yang saling berhubungan
sepanjang periode tertentu.
Simulasi,
yaitu kegiatan pelaksanaan percobaan-percobaan dengan suatu model (bukan
kehidupan nyata) dalam berbagaicara teratur dan direncanakan. Model simulasi
dirancang untuk masalah-masalah yang terlalu kompleks bila digambarkan atau
dipecahkan dengan persamaan-persamaan matematik standar. Aplikasi Teknik-teknik
Riset Operasi
Dalam praktek manajerial teknik-teknik riset operasi
yang sering ditetapkan ada delapan jenis masalah, yaitu :
1. Persediaan,
memenumasalah ini paling tepat dipecahkan dengan teknik riset operasi karena
menyangkut penyeimbangan tujuan yang saling bertentangan antara biaya pemesanan
dan biaya penyimpanan produk .
2. Alokasi,
dalam hal ini terdapat dua jenis masalah alokasi
a. Sekumpulan
sumberdaya tertentu yang dapat di kombinasikan dengan cara-cara yang berbeda
untuk melaksanakan pekerjaan tertentu.
b. Sumberdaya
yang tidak cukup untuk melaksanakan semua pekerjaan yang diinginkan manajer,
dapat diatasi dengan mencari kombinasi antar produk yang saling menguntungkan.
3. Antrian,
hal ini menyangkut perancangan berbagai fasilitas untuk memenuhi permintaan
akan pelayanan.
4. Pengurutan,
hal ini ada saat manajer harus memutuskan kedalam urutan bagaimana
bagian-bagian pekerjaan akan dilaksanakan.
5. Routing(
penaklukkan), hal ini ada saat manajer harus memutuskan kapan bagian-bagian
suatu pekerjaan dilaksanakan.
6. Penggantian,
hal ini ada saat manajer harus memutuskan secara tepat untuk mengganti suatu
barang setiap kali rusak atau menunggu sampaisejumlah barang rusak kemudian
menggantinya.
7. Persaingan,
dalam hal ini masalahnya adalah bagaimana menemukan strategi dan keputusan yang
akan meminimumkan kehilangan di pihak lain.
8. Pencarian,
dalam hal ini masalahnya adalah mencari keseimbangan yang tepat antara
pengadaan informasi yang cukup dan menekan biaya pengumpulan informasi.
Kebaikan penggunaan riset operasi, yaitu :
1. Memungkinkan
untuk memerinci suatu masalah kompleks dan berskala besar menjadi lebih kecil
sehingga mudah untuk di diagnosa.
2. Dalam
penyusunan model riset operasi akan menghasikan suatu keputusan yang baik.
3. Teknik
riset operasi sangat membantu dalam penilaian alternatif dan pembuatan pilihan
yang tepat.
Keterbatasan teknik riset operasi, antara lain :
1. Proyek
riset operasi memakan biaya yang mahal.
2. Riset
operasi tidak dapat diterapkan secara efektif dalam banyak situasi.
3. Riset
operasi mudah terpisah dari kenyataan.
Masalah-masalah pendekatan riset operasi menurut
Grayson (seorang manajer dengan latar belakang pendidikan manajemen science)
diantaranya :
1. Kuranganya
waktu
2. Ketiadaan
data
9.
Masalah-masalah
Penggunaan Pendekatan Riset Operasi
Riset
operasi telah digunakan secara sukses untuk memecahkan masalah-masalah dalam
berbagai perusahaan, organisasi sosial (non profit) dan pemerintahan penemuan
riset operasi tidak selalu diterapkan. C. Jacson Grayson mengemukakan alasan
mengapa banyak manajer tidak menggunakan teknik-teknik riset operasi:
1. Kekurangan
waktu
2. Ketiadaan
data.
3. Penolakan
terhadap perubahan
4. Waktu
tanggapan lama
5. Penyederhanaan
yang berlebih-lebihan (oversimplification)
Grayson menyarankan agar para ahli
riset operasi menjadi lebih sensitif terhadap presepsi, kebutuhan, pengharapan,
tekanan, keterbatasan waktu dan lingkungan nyata para manajer, bila ingin
mendapatkan dampak nyata dalam kehidupan nyata para manajer dan bila tidak
mereka akan kehilangan nilai. Mereka juga perlu mencoba memasukkan informasi
penting dalam model-model mereka walaupun tidak dapat dikuantifikasikan.
Manajemen puncak organisasi juga harus mengambil langkah untuk membantu para
ahli riset operasi menjadi lebih berorientasi pada dunia nyata.
Penyebaran para ahli riset operasi
di semua departemen tidak dikelompokkan dalam departemen yang di
desentralisasikan, agar dapat menjadi lebih dekat dengan manajemen lini dan
menghasilkan penyelesaian yang lebih tepat dengan biaya yang lebih murah dengan
laba yang besar.
Pedoman
Penggunaan Efektif Riset Operasi
Wagner mengemukakan bahwa
program-program riset operasi akan paling berguna dengan meliputi delapan unsur
berikut:
1.
Dukungan manajemen puncak
Berkepentingan
untuk memberi pemenuhan kebutuhan organisasi secara keseluruhan (bukan hanya
satu bagian).
2.
Tanggungjawab
Manajer akan
terlibat secara aktif dan lebih mudah mengabaikan penemuan-penemuan riset
operasi apabila tanggungjawab program diletakkan pada staf riset.
3.
Partisipasi manajer
Model-model operasi
lebih realistik dan penyelesaian yang disarankan akan lebih berguna.
4.
Penggunaan kebijakan manajerial
Menghindarkan
proyek riset operasi berjalan pada jalur yang salah dan membuat
penyelesaian-penyelesaian yang ditawarkan riset operasi lebih terbuka.
5.
Pengumpulan data secara cepat
Memperpendek
waktu proses riset operasi, sehingga membuat lebih berguna dan efisien.
6.
Aspek-aspek teknik tidak dibiarkan
mendominasi
Mempertimbangkan
aspek-aspek suatu masalah yang sulit diukur.
7.
Persiapan untuk kesulitan-kesulitan awal
Bila dalam
persiapannya masalah-masalah diantisipasi , maka efektivitas tidak akan
terganggu.
8.
Penyimpanan laporan secara akurat
Mempermudah
penggunaan bagi pemecahan masalah-masalah serupa di masa mendatang.
No comments:
Post a Comment